Monday, November 27, 2006

SEJARAH BANTEN

2.Maulana Yusuf,Sultan Banten II (1970-1980 M)

Beliau adalah putera Sultan Hasanudin dari pernikahannya dengan Ratu Ayu Kirana.Seperti juga ayahnya,Maulana Yusuf ingin memajukan Banten.Pada masa Maulana Yusuf,disamping pendidikan agama,lebih ditekankan pula bidang pembangunan kota,keamanan dan pertanian.Pada masanya pula Ibukota Pajajaran (Pakuan) dapat di taklukan oleh Banten.Para ponggawa kerajaan Pajajaran lalu diislamkan dan masing-masing memegang jabatannya seperti semula.Pada masa pemerintahannya,perdagangan di Banten semakin maju,bahkan bisa dikatakan saat itu Banten bagaikan kota penimbunan barang dari penjuru dunia,yang nantinya diserbarkan ke kerajaan-kerajaan di nusantara.Banten pun menjadi ramai,banyak pendatang dari luar maupun dalam nusantara.sehingga dibuatlah peraturan penempatan penduduk berdasarkan keahliannya dan asal daerahnya.perkampungan orang asing ditempatkan diluar tembok kota.Seperti Kampung Pajokan untuk pedagang dari timur tengah terletak disebelah barat Karangantu.Pecinan di sebelah barat Mesjid Agung untuk para pedagang dari cina.Kampung pajunan untuk para tukang belanga,gerabah,periuk dan sebagainya.Kampung Kepandean untuk tukang pandai besi.Kampung Pangukiran untuk tukang ukir,Kampung Pagongan untuk tukang gong,Kampung Sukadiri untuk pembuat senjata.demikian pula untuk golongan sosial tertentu,misalkan Kademangan untuk para Demang,Kepakihan untuk para Piqih,Kesatriaan untuk para Satria,Perwira Senopati dan para prajurit istana.Pengelompokan pemukiman ini selain untuk kerapihan dan keserasian kota,juga penting untuk keamanan kota.Tembok kota pun diperkuat dengan parit-parit di sekelilingnya,dalam Babat Banten disebut sebagai (Gawe kuta Baluwarti Bata kalawan Kawis).perbaikan Mesjid Agung pun dikerjakannya,dan sebagai kelengkapan dibangun sebuah menara dengan bantuan CEk Ban Cut arsitek muslim asal mongolia.Disamping mengembangkan pertanian yang sudah ada,Sultan pun mendorong rakyatnya untuk membuka daerah- daerah baru bagi persawahan.Oleh karenanya sawah di Banten bertambah meluas sampai melewati daerah Serang sekarang.Sedangkan untuk kebutuhan air bagi sawah-sawah tersebut dibuatlah terusan-terusan dan bendungan-bendungan.Bagi persawahan di sekitar kota,dibuat juga satu danau buatan yang disebut Tasikardi.Air dari Sungai Cibanten dialirkan melalui terusan khusus ke danau ini.Lalu dari sana dibagi ke daerah-daerah persawahan dan sekitarnya.Tasikardi juga digunakan untuk penampungan air bersih bagi kebutuhan kota.Dengan melalui pipa-pipa yang terbuat dari terakota,setelah dibersihkan/diendapkan air tesebut dialirkan ke keraton dan tempat-tempat lain dalam kota.Di tengah-tengah danau buatan tersebut terdapat piulau kecil yang digunakan untuk tempat rekreasi keluarga keraton.Dari permaisuri Ratu Hadijah,Maulana Yusuf mempunyai dua orang anak yaitu Ratu Winaon dan Pangeran Muhamad.Sedangkan dari istri-istri lainnya,Baginda dikaruniai anak antara lain;Pangeran Upapati,Pangeran Dikara,Pangeran Mandalika atau Pangeran Padalina,Pangeran Aria Ranamanggala,Pangeran Mandura,Pangeran Seminingrat,Pangeran Dikara,Ratu Demang atau Ratu Demak,Ratu Pacatanda,Ratu Rangga,Ratu Manis,Ratu Wios dan Ratu Balimbing.Pada 1580,Maulana Yusuf mangkat dan dimakamkan di Pekalangan Gede dekat Kampung Kasunyatan.Setelah meninggalnya Maulana Yusuf diberi gelar Pangeran Panembahan Pekalangan Gede atau Pangeran Pasarean.Sebagai gantinya diangkatlah putranya,Pangeran Muhamad.

No comments: